Tanggapan atas
pesan yang sedang dibaca bisa dilakukan melalui sarana pengiriman
pesan yang ada di bagian bawah.
PESAN DAN TANGGAPAN :
Update TOFI 2002
Oleh : Yohanes Surya
Selasa, 16 Juli 2002 (08:01 WIB) dari IP 202.155.39.189
Persiapan Tim Olimpiade Fisika Indonesia
Pada hari Jumat yang lalu diadakan seleksi akhir di Universitas Indonesia.
Seleksi ini disamping uji coba kemampuan siswa juga sangat menentukan untuk
menentukan posisi ke 5.
Soal dibuat oleh Terry Mart cs dari jurusan Fisika UI.
Test berlangsung selama 5 jam.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Widagdo - 100
2. Peter - 97
3. Fadjar - 89
4. Evelyn - 82
5. Cito - 82
6. Rangga - 71
Dengan demikian yang menjadi wakil Indonesia dalam IPhO 33 adalah rangking
1 - 5.
Rangga masih kelas 2 jadi tidak terlalu kecewa karena tahun depan ia bisa
ikut kembali.
Menurut Terry hasil yang diperoleh siswa-siswa ini sangat bagus karena
soal-soal yang diberikan itu adalah soal-soal untuk para mahasiswa yang
hasilnya tidak sebagus tim ini.
Hari senin tanggal 15 July 2002, Tim Olimpiade Fisika Indonesia yang terdiri
dari 5 siswa (Peter Sahanggamu - SMUN 78 Jakarta, Widagdo Setiawan - SMUN 1
Denpasar, Fadjar Ardian - SMU Insan Cendekia Serpong, Evelyn- SMUK BPK
Penabur 1 Jakarta, C. Hendriks - SMU Pelita Harapan Karawaci) dan 2
co-leader (Halim - alumni TOFI 2000 dan Hendra - ALumni TOFI 1997) berangkat
ke bali. Leader (Yohanes Surya dan Rahmat Widodo) akan menyusul.
Hari selasa tanggal 16 July 2002 mereka akan melakukan simulasi test teori
Olimpiade Fisika di tempat dan jam yang sama dengan apa yang mereka hadapi
nanti di IPhO (International Physics Olympiad) 21-29 July nanti. Hari
kamisnya simulasi test eksperimen.
Analisa peserta kita:
Peter, sang peraih the best theoretical result di Singapore bulan Mei lalu,
masih tetap menjadi andalan utama. Selama 2 bulan ini ia mengalami
peningkatan yang sangat baik dalam eksperimen. Ia diharapkan dapat
mengulangi prestasinya di Singapore dengan mengalahkan Cina (secara
perorangan) bukan saja di Teori tetapi juga di Eksperimen. Kemampuan
analisanya tetap masih yang terbaik dari tim. Kans sangat besar bagi Peter
untuk meraih emas. Kita doakan agar Peter tetap berada pada kondisi puncak
untuk meraih gelar the Absolute Winner.
Dari semua peserta yang mengalami peningkatan yang paling tajam adalah
Widagdo. Intuisinya sangat bagus dan eksperimennya juga sudah sangat baik.
Widagdo mengerti fisika bukan sekedar rumusnya saja, tetapi konsepnya sangat
kuat. Dari segi emosi juga cukup matang dan peluang untuk meraih emas
sangat besar.
Fadjar punya peluang. Logikanya makin baik dan juga termasuk pelajar yang
sangat serius. Belajarnya ngotot dan keinginan untuk meraih medali bagi
bangsa sangat besar. Beberapa kali Fadjar bisa melewati Evelyn dalam
berbagai test. Diharapkan Fadjar dapat meraih minimal Medali Perak.
Evelyn digelari temannya "si pemikir cepat yang dingin". Mikirnya cepat
sekali, untuk hal-hal yang berbau matematika ia sangat cepat. Dalam setiap
kesempatan untuk menghitung atau menurunkan rumus, Evelyn sangat sering
mengungguli teman-temannya. Di Singapore ia kena flu sehingga hanya dapat
medali perunggu. Di Bali nanti kita harapkan kondisi Evelyn berada pada
posisi puncak sehingga mampu meraih minimal Medali Perak.
Cito (atau Christopher Hendriks) dan Rangga sebenarnya hampir sama
kemampuannya. Mereka saling mengalahkan satu sama lain. Tetapi pada
test-test terakhir yang menentukan, Rangga banyak kalahnya. Keunggulan
terbesar Cito adalah dalam eksperimen. Ia mampu menganalisa soal eksperimen
dengan baik. Untuk soal teori, jam terbangnya memang tinggi (ia banyak
sekali mengerjakan soal-soal) tetapi jika diberi soal yang sama sekali baru,
ia harus berpikir cukup lama, sehingga jawabannya kadang tidak selesai.
Target kami untuk Cito adalah minimal medali perunggu.
Untuk tingkat negara.
Negara yang terkuat saat ini adalah Cina. Biasanya tiap tahun mereka secara
rutin mendulang 5 emas (setiap siswanya dapat medali emas). Sistem pembinaan
mereka sangat baik. Mereka membina siswa sejak SD, SMP. Setelah Cina adalah
Rusia, India, Taiwan, Iran, Korea , dan Hongaria. Keenam negara ini
berimbang kekuatannya di Olimpiade Fisika Dunia. Mereka biasanya mampu
meraih 1-2 medali emas. Berikutnya adalah Vietnam, Jerman, Inggris, Canada
dan Australia. Kelompok ketiga ini biasanya mendapat medali perak,
kadang-kadang dapat emas. Posisi Indonesia dalam Olimpiade fisika dunia
kian lama kian baik. Tahun lalu berada pada kelompok ketiga bersama
(Vietnam, Australia dsb). Tahun ini kita harapkan Indonesia bisa berada
pada kelompok kedua.
Mari kita dukung tim olimpiade fisika indonesia ini.
Semoga TOFI dapat membawa harum nama bangsa di dunia Internasional ini.
Salam
Yohanes
"Go Get Golds for Indonesia"