Artikel-artikel populer :
Publikasi Dosen: Probing lepton flavor violation at the 13 TeV LHC
HMS
Sejauh ini, model standard untuk fisika partikel ditemukan sangat sukses dalam menjelaskan perilaku materi dan anti-materi, baik yang berperilaku berdasarkan interaksi kuat ataupun yang tidak. Keluarga partikel yang tidak berinteraksi kuat ini dinamakan sebagai lepton, contohnya elektron. Secara sederhana, interaksi kuat adalah interaksi yang terjadi antar quark, yang dapat mejelaskan kenapa proton berikatan dengan neutron di inti atom, padahal neutron tidak memiliki muatan listrik. Disamping interaksi kuat, ada yang dinamakan interaksi lemah, yang misalnya digunakan untuk menjelaskan radiasi partikel beta dalam radioaktivitas. Penyatuan dari interaksi kuat, lemah, dan elektromagnetik merupakan tulang punggung dari model standard. Di dalam model standard ini terdapat beberapa aturan kekekalan terkait proses-proses dasar yang sejauh ini didapati cocok dengan pengamatan pada umumnya. Salah satu kekekalan yang dikenal dalam model standard ini adalah kekekalan flavor, atau simetri flavor, yang juga berlaku untuk lepton.
Namun dalam beberapa dekade terakhir, muncul beberapa klaim dari para ahli fisika partikel bahwa kekekalan flavor dilanggar, termasuk untuk lepton. Menariknya, klaim ini dapat diuji di pemercepat partikel berenergi cukup tinggi, misalnya di Large Hadron Collider (LHC). Jika pelanggaran kekekalan flavor ini terbukti adanya, maka hal ini akan menjadi penemuan penting yang memperluas model standar, kalau bukan perombakan besar-besaran. Ternyata bukan hanya fisikawan profesional di Eropa atau Amerika Utara yang aktif mengerjakan penelitian tentang pelanggaran flavor ini, UNPAR juga memiliki fisikawan yang aktif untuk memberikan kontribusinya dalam bidang yang sangat menarik ini. Sebuah artikel oleh salah satu fisikawan UNPAR, Dr. Reinard Primulando, di Journal of High Energy Physics (JHEP) baru saja terbit online minggu lalu. Jurnal ini adalah jurnal yang sangat prestisius, dan memiliki impact factor yang tinggi, yaitu 6.023. Dalam artikel ini, Dr. Reinard Primulando bersama seorang rekan fisikawan dari Thailand, Dr. Patipan Uttayarat, secara khusus menelaah batasan-batasan terkait pelanggaran lepton tau-mu, yang dapat diverifikasi di LHC. Merupakan suatu sukacita tersendiri saat prediksi baru yang kita berikan terkait bagaimana alam ini berperilaku, dapat diverifikasi dalam waktu yang cukup dekat.
Selamat Dr. Reinard Primulando! Teruslah berkarya!
Referensi:
R. Primulando, P. Uttayarat, Journal of High Energy Physics 2017 (2017) 55
DOI: 10.1007/JHEP05(2017)055
Sumber : Fisika UNPAR